Senin, 08 Agustus 2016

Catatan Hati Seputar Javascript

0

Sejarah Javascript

     Sejarah JavaScript dimulai sekitar tahun 1994, ketika internet dan website sedang mengalami perkembangan yang pesat. Website pada saat itu umumnya dibuat menggunakan bahasa pemograman PERL yang pemrosesannya hanya bisa dilakukan di sisi web server.
Kelemahan pemrosesan di sisi web server adalah, setiap instruksi dari user harus dikirim terlebih dahulu kepada web server, baru kemudian ditampilkan lagi di dalam web browser. Karena kecepatan rata-rata  koneksi internet yang terbatas, hal ini dipandang tidak efisien. Programmer web membutuhkan bahasa pemograman client-side yang bisa berjalan di web browser tanpa harus dikirim ke server.
Pada tahun 1995, Brendan Eich seorang programmer dari Netscape mulai mengembangkan sebuah bahasa pemograman script yang dinamakan Mocha. Netscape pada saat itu merupakan perusahaan software ternama yang memiliki web broser Netscape Navigator.
     Bahasa script Mocha ini ditujukan untuk client-side dan juga server-side. Dalam perkembangan selanjutnya, nama Mocha diubah menjadi LiveScript untuk versi client-side, dan LiveWire untuk versi server-side.
Pada saat bahasa pemograman tersebut akan dirilis, Netscape mengadakan kerjasama dengan Sun Microsystems untuk mengembangkan LiveScript, dan tepat ketika Netscape Navigator 2 dirilis, Netscape merubah nama LiveScript menjadi JavaScript dengan tujuan bahasa baru ini akan populer seperti bahasa Java yang saat itu sedang booming di kalangan programmer. Versi JavaScript ini dinamakan dengan JavaScript 1.0.

>> Pesaing JavaScript: Kemunculan JScript dari Microsoft

     Karena kesuksesan JavaScript 1.0, Netscape selanjutnya mengembangkan JavaScript versi 1.1 pada Netscape Navigator 3, dan mengantarkan Netscape Navigator menjadi pemimpin pasar web browser saat itu. Selang beberapa bulan kemudian, Microsoft yang melihat kepopuleran JavaScript, memperkenalkan web browser Internet Explorer 3 dengan JScript. JScript adalah penamaan lain dari JavaScript. Hal ini dilakukan Microsoft karena JavaScript merupakan merk dagang yang dimiliki oleh Sun dan Netscape. Sehingga Microsoft terpaksa mencari nama lain untuk versi JavaScript mereka. Selain memiliki fitur yang mirip, JScript juga menambahkan beberapa fitur tersendiri, sehingga JavaScript dan JScript tidak sepenuhnya kompitable. Web Browser Internet Explorer 3 yang dirilis microsoft pada tahun 1996 ini adalah awal dari kemunduran Netscape Navigator, karena microsoft merilis Internet Explorer 3 secara gratis dan sebagai software bawaan dari Sistem Operasi Windows. Akan tetapi, keputusan Microsoft menambahkan fitur JScript merupakan langkah besar dalam perkembangan JavaScript.




>> Perubahan Menjadi Nama Standar: ECMAScript

     Implementasi JScript di dalam Internet Explorer membuat kalangan programmer bingung, karena terdapat 2 versi JavaScript: JavaScript di Netscape Navigator and JScript pada Internet Explorer. Versi JavaScript juga memiliki 2 versi, yakni versi 1.0 dan 1.1. Hal ini semakin menambah kerumitan dalam pembuatan program. Permasalahan terjadi karena ketiga versi JavaScript tersebut memiliki perbedaan fitur. Kejadian ini sama seperti yang dialami oleh HTML dan CSS, dan kalangan programmer sepakat bahwa diperlukan sebuah  standarisasi untuk JavaScript.
     Pada pertengahan tahun 1997, JavaScript 1.1 diajukan ke badan standarisasi Eropa: European Computer Manufacturers Association (ECMA) untuk membuat sebuah standar bahasa pemograman script web browser. Atas dasar ini, dibentuklah sebuah komite dengan anggota yang terdiri dari programmer dari berbagai perusahaan internet pada saat itu, seperti Netscape, Sun, Microsoft, Borland, NOMBAS serta beberapa perusahaan lain yang tertarik dengan perkembangan JavaScript.
Komite standarisasi ini menghasilkan bahasa pemograman yang disebut ECMAScript, atau secara formal disebut ECMAScript -262. 1 tahun berikutnya, badan standarisasi ISO (International Organization for Standardization) juga mengadopsi ECMAScript sebagai standar. Sejak saat itu, semua web browser menjadikan ECMAScript sebagai standar acuan untuk JavaScript.
     ECMAScript terus dikembangkan hingga mencapai versi 3 pada tahun 1999. Berita baiknya, hampir semua web browser saat itu, terutama Microsoft Internet Explorer 5.5 dan Netscape 6 telah mendukung ECMAScript-262 versi 3. Namun berita buruknya, masing-masing web browser menerapkan standar dengan sedikit berbeda, sehingga masih terdapat kemungkinan tidak kompitable.

>> ECMAScript atau JavaScript?

ECMAScript adalah versi standar dari JavaScript, versi ECMAScript yang ada saat ini adalah versi 3 dan  versi 5. Namun karena kepopuleran JavaScript, Hampir semua kalangan dan programmer menyebut ECMAScript dengan sebutan umum: JavaScript.
Merk dagang JavaScript saat ini dimiliki oleh perusahaan Oracle (yang mengakuisisi Sun Microsystem beberapa tahun lalu), Namun anda juga akan mendengar versi JavaScript 1.5 atau JavaScript 1.8. Versi JavaScript ini adalah versi yang diadopsi oleh Mozilla Firefox (yang merupakan ‘reingkarnasi’ dari Netscape). JavaScript 1.5 sebenarnya adalah ECMAScript 3. Dan JavaScript 1.8 merupakan versi ECMAScript dengan beberapa penambahan internal oleh Mozilla.

TERIMAKASIH

 

Catatan Hati Seputar CSS

0

Sejarah dan Perkembangan CSS

     CSS (Cascading Style Sheet) adalah standar pembuatan dan pemakaian style untuk dokumen terstruktur. CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML \ seperti font, color, text,  dan table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML maupun XHTML. Meskipun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk juga SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
     CSS pertama kali bermula sejak munculnya SGML pada tahun 1970an. Sejak kemunculannya tersebut, CSS mengalami perkembangan yang sangat pesat. Format dasar CSS yang banyak kita gunakan sekarang ini merupakan ide dari seoang programmer bernama Hakon Wium Lie yang tertuang dalam proposalnya mengenai Cascading HTML Style Sheet (CHSS) pada bulan Oktober 1994 (dalam konferensi W3C di Chicago, Illinois). Kemudian, beliau bersama-sama dengan seorang temannya yang bernama Bert Bos mengembangkan suatu standard CSS.
     Pada akhir tahun 1996, CSS telah resmi dipublikasikan (dan menyusul kemudian CSS Level 1 pada bulan Desember). Pengerjaan proyek ini juga didukung oleh seorang programmer bernama Thomas Reardon dari perusahaan software ternama, Microsoft. CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS).
     Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi. CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.
      Sekarang penggunaan CSS telah semakin meluas dan terus dikembangkan. Hal ini juga akan mempermudah seorang web designer dalam mengembangkan suatu halaman web (situs).

 Fungsi CSS

     Fungsi utama css adalah merancang, merubah, mendisain, membentuk halaman wesite(blog juga website). dan isi dari halaman website adalah tag-tag html, logikanya css itu dapat merubah tag-tag html(yang sederhana) sehingga menjadi lebih fungsional dan menarik.

Cara menggunakan CSS

>> Cara menggunakan CSS: inline style

     Inline style adalah penerapan kode css pada satu elemen HTML didalam satu halaman HTML, dengan cara ini kita bisa langsung memberikan style dengan cara memasukkan kode css pada atribut tag HTML. Atribut yang digunakan untuk menyisipkan kode css adalah atribut style, sebagai contoh perhatikan contoh skrip HTML dibawah:
<p> Paragraf kesatu nih, ingin berubah warna biru </p>
<p> Paragraf kedua nih, ingin ikut paragraf kesatu yaitu ingin berubah warna biru juga </p>
     Skrip HTML diatas jika dijalankan akan menampilkan tulisan yang bewarna hitam, jika kita ingin merubah warna paragraf ke warna biru, maka kita bisa langsung memberikan atribut style dengan nilai color: blue;.
<p style="color: blue;"> Paragraf kesatu nih, ingin berubah warna biru</p>
<p style="color: blue;"> Paragraf kedua nih, ingin ikut paragraf kesatu yaitu ingin berubah warna biru juga </p>
     Perlu diketahui, bahwa metode inline style tidak efisien jika kita sering merubah dan menggunakan kembali kode CSS yang telah kita buat. Dengan metode ini, kita hanya bisa menerapkan style hanya pada satu elemen, bayangkan jika kita harus memberi dan merubah satu-satu style semua paragraf yang terdapat dalam dokumen HTML.

>> Cara menggunakan CSS: embedded style/Internal Styles

     Jika inline style hanya bisa digunakan dalam satu elemen HTML dalam satu halaman HTML, maka embedded style bisa digunakan dalam beberapa elemen HTML. Meskipun bisa digunakan dalam beberapa elemen HTML, embedded style hanya bisa diterapkan hanya pada satu halaman HTML. Metode ini menggunakan tag <style> didalam elemen head, kita membuat baris skrip CSS dalam tag <style>  dan skrip CSS itu akan langsung merubah semua elemen sesuai yang kita atur. Sebagai contoh, kita akan merubah style tulisan semua elemen paragraf dengan warna biru, maka skrip HTML akan seperti ini.
<html>
  <head>
    <title>Cara Menggunakan CSS</title>
    <style> p{color:blue;} </style>
  </head>
  <body>
    <p>Paragraf kesatu nih, ingin berubah warna biru</p>
    <p>Paragraf kedua nih, ingin ikut paragraf kesatu yaitu ingin berubah warna biru juga</p>
  </body>
</html>
     Dengan metode ini baik paragraf kesatu atau kedua akan langsung berubah menjadi berwarna biru, kembali lagi jika kita menggunakan metode inline style maka kita harus merubah satu-satu elemen.

>> Cara menggunakan CSS: linked style/External Styles

     Ini adalah metode yang bisa digunakan untuk merubah style pada semua elemen di semua page, cara ini mengharuskan kita untuk membuat file CSS. Setelah kita membuat file CSS, maka file tersebut kita panggil dalam tag <link>.
Sebagai contoh, pertama kita buat file dengan nama style.css, ketikkan skrip berikut untuk merubah semua tulisan elemen paragraf ke warna biru.
p{color:blue;}
Setelah itu,  ketikkan skrip berikut untuk memanggil file style.css yang telah dibuat.
<link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" media="screen" />
Letakkan skrip diatas dalam tag <head> sehingga skrip akhir menjadi seperti ini.
<html>
  <head>
    <title>Cara Menggunakan CSS</title>
    <link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" media="screen" />
  </head>
  <body>
    <p>Paragraf kesatu nih, ingin berubah warna biru</p>
    <p>Paragraf kedua nih, ingin ikut paragraf kesatu yaitu ingin berubah warna biru juga</p>
  </body>
</html>
     Ketika skrip diatas dijalankan akan memberikan hasil yang serupa seperti dua metode sebelumnya, kelebihan dalam metode ini adalah kemudahan untuk merubah dan menerapkan style pada elemen apapun dalam page manapun.
     Cara ini hampir pasti dilakukan oleh para pengembang web. Pada kenyataannya ketiga metode diatas sering digunakan berbarengan ketika kita menggunakan tambahan skrip dari luar seperti penggunaan plugin atau sejenisnya.

TERIMAKASIH






Senin, 01 Agustus 2016

Catatan Hati Seputar HTML 5

0

What is  HTML5

PENGERTIAN
HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997[1]) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.
HTML5 merupakan salah satu karya Konsortium Waring Wera Wanua (World Wide Web Consortium, W3C) untuk mendefinisikan sebuah bahasa markah tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML ataupun XHTML. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah, dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web.

SEJARAH
Kelompok Kerja Teknologi Aplikasi Web Hyperteks (Web Hypertext Application Technology Working Group, WHATWG) mulai membuat standar baru ini pada tahun 2004 ketika Konsortium W3C sedang fokus pada pengembangan XHTML 2.0 pada masa depan, sementara HTML 4.01 belum pernah diperbarui sejak tahun 2000.[2] Sejak tahun 2009, W3C dan WHATWG bekerja sama dalam pengembangan HTML5 setelah W3C mengakhiri Kelompok Kerja Pengembangan XHTML 2.0.[3]
Meskipun HTML5 telah dikenal luas oleh para pengembang web sejak lama, HTML5 baru mencuat pada April 2010 setelah CEOApple Inc.Steve Jobs, mengatakan bahwa dengan pengembangan HTML5, "Adobe Flash sudah tidak dibutuhkan lagi untuk menyaksikan video atau menyaksikan konten apapun di web.

PERBEDAAN HTML5 DAN HTML V4
Berikut disajikan beberapa contoh perbedaan yang spesifik.
  • Aturan baru saat melakukan parsing berorientasi pada towards dan kompatibilitas; tidak berbasis pada SGML
  • Kemampuan untuk mendukung format SVG dan MathML pada text/html
  • Elemen baru: articleasideaudiocanvascommanddatalistdetails
  • embedfigcaptionfigurefooterheaderhgroupkeygenmark,meter
  • navoutputprogressrprtrubysectionsourcesummarytimevideowbr
  • Tipe baru pada kontrol form : dates and timesemailurlsearchcolor[24]
  • Atribut baru: ping (pada elemen a and area), charset (pada meta), async (pada script)
  • Atribut global (atribut berikut dapat diterapkan pada setiap elemen html) : idtabindexhiddendata-* (atribut data kustom)
  • Selain dapat bernilai GET atau POST, elemen attribut <form> kini telah mendukung nilai PUT dan DELETE. (Sebagai contoh kasus lihat Representational State Transfer)
  • Elemen yang telah deprecated secara bersamaan akan dihapus : acronymappletbasefontbigcenter
  • dirfontframeframeset, isindex,noframessstrikettu
Kunjungi dev.w3.org untuk melihat pembaharuan draft terkini antara HTML5 dan HTML4, tautan ini menyediakan secara lengkap berbagai daftar tambahan, penghapusan, dan perubahan yang terjadi di dalam spesifikasi HTML5.


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net